Isu CPO tak ganggu hubungan ASEAN-Uni Eropa

Menurut Uni Eropa, CPO merupakan elemen khusus dari hubungan bilateralnya dengan Indonesia dan Malaysia.

Kuasa Usaha Ad Interim Misi Uni Eropa untuk ASEAN Lucas Cibor usai acara peluncuran Blue Book UE-ASEAN 2019 di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Kamis (8/8). Alinea.id/Valerie Dante

Kuasa Usaha Ad Interim Misi Uni Eropa untuk ASEAN Lucas Cibor menegaskan bahwa permasalahan terkait minyak kelapa sawit mentah (CPO) dengan Malaysia dan Indonesia tidak akan mengganggu hubungan dengan ASEAN.

Menurutnya, CPO merupakan elemen khusus dari hubungan bilateral antara Uni Eropa dengan Malaysia dan Indonesia.

"Baik ASEAN dan Uni Eropa sepakat bahwa isu tersebut tidak termasuk sebagai topik diskusi tentang hubungan antarkawasan," jelas Cibor usai acara peluncuran Blue Book UE-ASEAN 2019 di Sekretariat ASEAN, Jakarta, pada Kamis (8/8)

Cibor menilai, persoalan CPO mungkin saja berdampak pada hubungan Uni Eropa-ASEAN jika ada negara yang memilih untuk memperluas permasalahan bilateral tersebut ke dimensi regional. Namun, lanjutnya, hal itu tidak akan membantu menyelesaikan permasalahan.

"Perlu memisahkan masalah bilateral dengan hubungan kerja sama Uni Eropa-ASEAN," kata dia.