Jelang pelantikan Biden, senjata api laku keras

Pistol Glock dan senjata semiotomatis habis terjual di beberapa toko.

Presiden terpilih AS, Joe Biden (kanan) dan wakilnya, Kamala Harris. Twitter/@JoeBiden.

Kekhawatiran akan langkah-langkah pengendalian senjata api (senpi) lebih ketat oleh pemerintahan Joe Biden memicu peningkatan penjualan senjata api. Sejumlah toko melaporkan bahwa pistol Glock dan senjata semiotomatis laku keras, bahkan terjual habis di beberapa tempat.

Di antara janji kampanye presiden terpilih, Biden, adalah mengakhiri kekerasan bersenjata, yang mencakup pelarangan senjata api, menutup celah dalam pemeriksaan latar belakang kepemilikan senjata, membatasi penimbunan senjata, serta mengakhiri penjualan senjata api secara online.

Tindakan keras yang diantisipasi inilah yang memicu lonjakan penjualan senjata api, yang saat ini sudah tinggi akibat pandemik Covid-19 yang sedang berlangsung.

Seorang manajer toko senjata, Danielle Jaymes dari Poway Weapons & Gear di California, mengaku bahwa mereka khawatir akan terdampak kebijakan antikekerasan bersenjata Biden.

"Saya benar-benar jadi tidak bisa memajang senjata AR (senapan) di dinding. Banyak orang khawatir tentang larangan senjata yang kami dengar dari presiden terpilih dan wakil presiden terpilih," ujar Jaymes.