Demokrat: Kawan Trump cari untung dari kesepakatan nuklir Arab Saudi

Tom Barrack, miliarder yang berusia 72 tahun, dikenal sebagai teman baik Donald Trump.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Twitter/@realDonaldTrump

Laporan terbaru Komite Pengawasan DPR Amerika Serikat yang dirilis Senin (29/7) menyatakan bahwa Tom Barrack, miliarder yang merupakan teman dari Donald Trump, berupaya untuk mengambil keuntungan dari kesepakatan nuklir dengan Arab Saudi.

Komite itu menyatakan bahwa Barrack awalnya berencana untuk membeli Westinghouse Electric, satu-satunya produsen reaktor terbesar di AS. Selain itu, dia melobi Trump untuk menjadi utusan khusus untuk Timur Tengah dalam upaya mendorong pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir di Arab Saudi.

Walaupun Barrack gagal dalam kedua upayanya tersebut, laporan itu memberikan bukti tentang kemudahan yang dimiliki beberapa perusahaan dan pihak asing untuk mendapatkan akses ke Trump.

Data yang diperoleh komite yang dipimpin Partai Demokrat itu menimbulkan pertanyaan apakah Gedung Putih rela memprioritaskan keuntungan rekan-rekan Trump di atas keamanan nasional rakyat AS dan pencegahan penyebaran senjata nuklir.

Laporan itu merupakan temuan kedua dari penyelidikan komite terhadap rencana pemerintahan Trump untuk membangun 40 pembangkit listrik tenaga nuklir di Arab Saudi dan sejumlah wilayah Timur Tengah lainnya.