Kekerasan meningkat, sejumlah demonstran Hong Kong ditangkap

Kekerasan meningkat di Hong Kong Polytechnic University (PolyU), yang telah menjadi markas demonstran selama beberapa hari terakhir.

Seorang pengunjuk rasa melihat kebakaran di Hong Kong Polytechnic University (PolyU) saat aksi protes antipemerintah, Senin (18/11). ANTARA FOTO/REUTERS/Athit Perawongmetha

Sejumlah pengunjuk rasa antipemerintah ditangkap pada Senin (18/11), ketika mencoba melarikan diri dari kampus Hong Kong Polytechnic University (PolyU) yang dikepung oleh polisi. Bentrokan keras antara dua kubu di lokasi tersebut telah berlangsung sejak Minggu (17/11).

Polisi sebelumnya mengatakan para pemrotes dapat meninggalkan kampus melalui jalan keluar alternatif, Cheong Wan Road South Bridge, tetapi mendesak mereka untuk menjatuhkan senjata dan melepas respirator.

Namun, anggota parlemen prodemokrasi, Ted Hui, yang berada di dalam kampus, mengatakan jalur itu telah ditutup dan tidak mungkin dilewati.

Ted mengatakan bahwa banyak pengunjuk rasa yang terluka berlindung di dalam kampus. Pada Minggu, Plt. Presiden Serikat Mahasiswa PolyU Ken Woo mengatakan air bersih masih tersedia tetapi persediaan makanan hampir habis.

Pada Senin, Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam mengunjungi petugas polisi yang dirawat akibat terluka dalam bentrokan di luar PolyU pada Minggu. Petugas yang merupakan pendamping media itu cedera akibat terkena panah yang ditembakkan demonstran.