Kematian Covid-19 tembus 100.000, PM Inggris minta maaf

Angka tersebut lebih tinggi dari jumlah kematian sipil di Inggris dalam Perang Dunia II dan pengeboman Blitz pada 1940-1941.

Mural karya Banksy yang dihiasi masker di tengah pandemi Covid-19 di Albion Dock, Bristol, Inggris, Kamis (23/4/2020). Foto Antara/REUTERS/Rebecca Naden

Inggris menjadi negara pertama di Eropa yang mencatat lebih dari 100.000 kematian akibat Covid-19, membuat pemerintah berada di bawah tekanan atas tanggapannya terhadap pandemi.

Sejauh ini, Inggris memiliki fatalitas kelima tertinggi secara global, berada di belakang Amerika Serikat, Brasil, India, dan Meksiko.

Kritikus menuduh pemerintah memberikan tanggapan awal yang lambat untuk menghadapi krisis Covid-19.

Sebanyak 100.162 kematian yang tercatat lebih tinggi dari jumlah kematian warga sipil di Inggris dalam Perang Dunia II dan dua kali lipat jumlah yang tewas dalam pengeboman Blitz pada 1940-1941, meskipun total populasi lebih kecil saat itu.

"Saya sangat meminta maaf dan menyesal atas setiap nyawa yang telah hilang. Tentu saja sebagai perdana menteri, saya bertanggung jawab penuh atas semua yang telah dilakukan pemerintah," kata Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson.