Kim Jong-un minta maaf atas kematian pejabat Korsel

Pasukan Korea Utara menembak mati seorang pegawai pemerintah Korsel setelah melintasi perbatasan laut antara kedua negara.

Pemimpin Korea Utara Kim, Jong Un, pada Sidang Pleno ke-5 Komite Pusat ke-7 Partai Buruh Korea (WPK) dalam foto tanpa tanggal yang dirilis Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA), Minggu (29/12/2019). Foto Antara/KCNA via REUTERS

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, meminta maaf atas kematian seorang pegawai pemerintah Korea Selatan (Korsel) yang ditembak mati oleh pasukannya setelah melintasi perbatasan laut antara kedua negara.

Dalam surat yang dikirim ke Blue House Korea Selatan pada Jumat (25/9), Korea Utara mengatakan, unit mereka menanggapi panggilan seorang lelaki tak dikenal ditemukan mengambang di atas sebuah benda di laut.

Surat tersebut mengklaim, sekitar 10 peluru ditembakkan ke pria itu setelah dia tidak berhasil mengindentifikasi dirinya dan tidak merespons tembakan peringatan yang dilepas seorang tentara.

Korea Utara mengatakan, hanya genangan darah yang tersisa di benda mengambang itu setelah tembakan dilepaskan. Setelah tentara menduga pria itu tewas, mereka membakar benda mengambang di lokasi sesuai tindakan pencegahan penyakit Covid-19 Korea Utara.

"Kim Jong-un meminta untuk menyampaikan, bahwa dia merasa sangat menyesal bahwa alih-alih memberikan bantuan kepada rekan kami di Korea Selatan yang sedang berjuang dengan epidemi Covid. Kami telah mengecewakan Presiden Moon Jae-in dan rekan kami di Korea Selatan dengan kemalangan yang tak terlihat ini di laut kita," jelas surat tersebut.