Korban tewas akibat Topan Phanfone jadi 21 orang

Topan Phanfone diperkirakan akan meninggalkan wilayah Filipina pada Sabtu (28/12) pagi.

Sebuah pohon roboh akibat Topan Phanfone yang melanda wilayah Tanauan, Leyte, Filipina, Rabu (25/12). Foto didapat dari media sosial. ANTARA FOTO/Paul Cinco/via REUTERS

Setidaknya 21 orang telah dipastikan tewas, sementara 10 lainnya dilaporkan masih hilang pada Jumat (27/12) setelah Topan Phanfone menghantam beberapa pulau di Filipina tengah pada Hari Natal.

Sebagian besar kematian terjadi di Provinsi Iloilo, di mana sedikitnya sembilan orang dilaporkan tewas. Sementara itu, Provinsi Leyte, yang pertama kali menanggung beban topan, mendeklarasikan status bencana dan melaporkan kerusakan di sektor perikanan, ternak, dan hasil panen senilai hampir US$1 juta.

Phanfone juga menghantam Boracay, Coron, dan sejumlah destinasi wisata lainnya yang populer di kalangan turis asing. Seorang turis asal Korea yang terjebak di Bandara Kalibo menuturkan bahwa bandara itu mengalami kerusakan parah.

Lebih dari 58.000 orang terpaksa mengungsi di sejumlah provinsi jelang kedatangan Phanfone. Topan diperkirakan akan meninggalkan wilayah Filipina pada Sabtu (28/12) pagi.

Meski lebih lemah, jalur Phanfone disebut mirip dengan Topan Super Haiyan, topan paling mematikan yang melanda Filipina. Haiyan yang menerjang pada 2013, menyebabkan lebih dari 7.300 tewas atau hilang.