Korut tarik staf dari kantor penghubungnya dengan Korsel

Presiden Korsel merespons penarikan staf oleh Korut dengan mengadakan pertemuan darurat, yang dipimpin oleh penasihat keamanan nasionalnya.

Ilustrasi / Pixabay

Korea Utara pada Jumat (22/3) menarik staf kantor penghubungnya dengan Korea Selatan. Itu terjadi beberapa jam setelah Amerika Serikat memberlakukan sanksi baru.

Kantor penghubung bersama sendiri didirikan pada September lalu di kota perbatasan Kaesong setelah pertemuan puncak bersejarah antara Kim Jong-un dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada awal tahun lalu.

"Korea Utara menarik diri setelah menyampaikan kepada kami bahwa mereka melakukannya atas instruksi dari level yang lebih tinggi," ungkap Wakil Menteri Unifikasi Korea Selatan Chun Hae-sung.

Korea Selatan menyesali keputusan itu dan mendesak normalisasi cepat dari situasi ini. Chun Hae-sung menambahkan bahwa Korea Selatan akan terus menempatkan stafnya di kantor penghubung yang dibentuk sebagai saluran komunikasi reguler untuk meredakan permusuhan di antara dua negara yang secara teknis masih berperang.

Pada Kamis (21/3), AS memasukkan dua perusahaan pelayaran China, yaitu Dalian Haibo International Freight Co Ltd dan Liaoning Danxing International Forwarding Co Ltd, yang mereka tuduh membantu Korea Utara menghindari sanksi atas program nuklirnya. AS juga mengutip 67 kapal yang menurut mereka terlibat dalam perdagangan gelap membantu Korea Utara.