Krisis kemanusiaan di Myanmar, DPR: Segera adakan KTT ASEAN

Para pemimpin ASEAN tak boleh diam, harus ada upaya konkret menghentikan kekerasan terhadap warga sipil di Myanmar.

Ilustrasi. Pixabay

Para pemimpin ASEAN harus segera melakukan pertemuan konferensi tingkat tinggi (KTT) untuk menyelamatkan masyarakat Myanmar dari tindakan represif junta militer. Ini ditujukan guna mencegah bertambahnya korban jiwa berjatuhan.

"Para pemimpin ASEAN tidak boleh diam, harus ada upaya konkret menghentikan kekerasan terhadap warga sipil di Myanmar. Usul Pak Jokowi untuk diadakan KTT ASEAN untuk membahas krisis di Myanmar sudah tepat," kata anggota Komisi I DPR RI Sukamta, dalam keterangannya, Jumat (16/4).

Kendati demikian, Sukamta mengusulkan, agar Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi, agar dapat menjalin komunikasi dengan menlu negara di ASEAN agar dapat melangsungkan KTT. "Jika perlu Presiden bisa melakukan hotline kepada para pemimpin di ASEAN karena gentingnya situasi di Myanmar," terang Sukamta.

Politikus PKS itu menilai, para pemimpin ASEAN tidak perlu ragu ambil tindakan hanya karena ada prinsip non intervensi ASEAN. Pasalnya, jumlah korban jiwa di Myanmar saat ini terus bertambah.

"Yang terjadi di Myanmar saat ini sudah mengarah kepada pembunuhan massal oleh rejim secara sistematis. Ini bentuk kejahatan HAM yang sangat berat. Dalam hal ini ada prinsip internasional tanggung jawab untuk melindungi atau Responsibility to Protect (R2P) yang diusung oleh PBB di mana dimungkinkan adanya intervensi langsung dari suatu negara jika negara lain dianggap gagal melindungi warganya dari kekerasan," ucap Sukamta.