Kritik Xi Jinping, taipan properti China dijebloskan ke penjara

Ren Zhiqiang mengkritik penanganan wabah Covid-19 Xi Jinping.

Presiden China Xi Jinping membetulkan pakaiannya di akhir sidang Kongres Rakyat Nasional, di Balai Agung Rakyat, Beijing, China, Senin (5/3)/ Foto Antara.

Ren Zhiqiang, konglomerat real estate China yang juga kritikus vokal terhadap Presiden Xi Jinping divonis 18 tahun penjara, Selasa (22/9), atas tuduhan korupsi, penyuapan, dan penggelapan dana publik.

Ren Zhiqiang yang juga pernah menjadi elit di lingkaran dalam Partai Komunis yang berkuasa sempat menghilang dari mata publik pada bulan Maret lalu, tak lama setelah menulis esai yang sangat kritis terhadap penanganan Xi Jinping terhadap wabah Covid-19.

Putusan Pengadilan Rakyat Tingkat Menengah Nomor 2 Beijing, Selasa (22/9), menyebut Ren telah menggelapkan hampir 50 juta yuan atau setara Rp108 miliar dana publik. Ren juga disebut menerima suap senilai 1,25 juta yuan.

Pria 69 tahun itu dikatakan "secara sukarela dan jujur ​​mengakui semua kejahatannya" dan tidak akan mengajukan banding atas keputusan pengadilan. Dia juga didenda 4,2 juta yuan (Rp9 miliar).

Para aktivis HAM menuduh Xi dan Partai Komunis menggunakan tuduhan korupsi sebagai cara untuk membungkam perbedaan pendapat.