KTT G-20 diharapkan temukan jawaban bagi sejumlah isu global

KTT G-20 tahun ini berlangsung di Buenos Aires, Argentina, pada Jumat (30/11) dan Sabtu (1/12).

Menteri Muda pada Kementerian Eropa dan Luar Negeri Perancis Jean-Baptiste Lemoyne dan Pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal dalam diskusi publik 'Anticipating the G20 Summit, the Case for Advancing Effective and Inclusive Multilateralism' di Mayapada Tower, Jakarta, Kamis (29/11)./ Valerie Dante/Alinea)

KTT G-20 yang berlangsung di Buenos Aires, Argentina, pada Jumat (30/11) dan Sabtu (1/12) diharapkan akan menghasilkan solusi konkret dari sejumlah permasalahan global. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Muda pada Kementerian Eropa dan Luar Negeri Perancis Jean-Baptiste Lemoyne.

G-20, menurutnya, memiliki peran penting dalam upaya penyelesaian perang dagang antar dua negara besar yakni AS dan China.

"Kini ada risiko tirai besi muncul karena ketegangan yang berlanjut antara dua kekuatan global itu," tutur Lemoyne dalam diskusi publik 'Anticipating G20 Summit, The Case for Advancing Effective and Inclusive Multilateralism'  di Mayapada Tower, Jakarta, Kamis (29/11).

Lemoyne menyatakan perlunya upaya untuk menekan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) untuk mengambil peran dan memperkuat kapasitasnya dalam memberlakukan aturan serta mempromosikan situasi di mana setiap pihak memiliki kesempatan yang adil dan setara untuk berhasil.

"Jika tidak dilakukan dan WTO tidak ingin ada modernisasi, AS dapat pergi juga," lanjutnya.