sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Bali bersolek menuju KTT G-20 tahun 2022

Presiden Jokowi meminta agar momentum G-20 Bali dimanfaatkan untuk menampilkan yang terbaik.

Nadia Lutfiana Mawarni
Nadia Lutfiana Mawarni Rabu, 27 Okt 2021 07:19 WIB
Bali bersolek menuju KTT G-20 tahun 2022

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempersiapkan Provinsi Bali menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 pada 2022 mendatang. KTT tersebut rencananya akan dilaksanakan di Nusa Dua.

Presiden Jokowi menekankan agar momentum tersebut harus dimanfaatkan untuk memberikan pelayanan dan menampilkan yang terbaik dari Indonesia selaku tuan rumah ajang internasional itu. Momentum ini sekaligus menjadi ajang agar Bali kembali bangkit dan menggeliat setelah pandemi Covid-19.

Disitat dari laman Kementerian Komunikasi dan Informatika, meski agenda besar tersebut baru akan digelar pada November 2022, Jokowi juga meminta agar semua pihak terus bekerja sama dalam mengendalikan Covid-19 menjelang gelaran pertemuan G20 tersebut. Apalagi seluruh kepala negara dan pemerintah dari negara-negara G20 bakal hadir di Bali.

Pada masa pandemi ini, wisatawan yang datang ke Bali sangat menurun jumlahnya. Tercatat, jumlah wisatawan asing menurun hingga 97%, jumlah wisatawan nusantara menurun 27%, dan tingkat hunian kamar hotel di bawah 20%.

Sponsored

Selain itu, Presiden Jokowi meminta agar pengalaman-pengalaman negara lain dalam menghadapi Covid-19 turut dipelajari oleh Pemda Bali dan para pelaku pariwisata setempat, termasuk pentingnya disiplin menjalankan protokol kesehatan.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, posisi Indonesia selaku Presidensi G-20 diperkirakan dapat memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar dibandingkan saat Indonesia menjadi tuan rumah International Monetary Fund (IMF)-World Bank Annual Meeting di Nusa Dua, Bali, tahun 2018 lalu.

Presidensi G-20 Indonesia akan dimulai 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022. Sementara itu, dari aspek pembangunan sosial, Indonesia berpeluang untuk mendorong topik terkait dengan produksi dan distribusi vaksin.

Berita Lainnya
×
tekid