Macron soal Taiwan: Menjadi sekutu AS tidak berarti jadi pengikut

Presiden Prancis juga mengatakan bahwa tidak ada yang berubah dalam dukungan Prancis untuk "status quo" di Taiwan.

Presiden Prancis Emmanuel Macron telah dikritik karena komentarnya baru-baru ini tentang Taiwan. Foto Reuters via BBC

Presiden Prancis Emmanuel Macron mempertahankan komentarnya baru-baru ini tentang Taiwan, di mana dia mengatakan Prancis tidak boleh terjebak dalam eskalasi antara Amerika Serikat dan China.

Dia membuat komentar dalam sebuah wawancara selama akhir pekan setelah kunjungan kenegaraannya selama tiga hari ke China.

Dia juga mengatakan bahwa menjadi sekutu AS tidak berarti menjadi "pengikut". Pernyataannya menuai kritik dari politisi dan tokoh masyarakat lainnya di kedua sisi Atlantik. Tetapi pada hari Rabu (12/4) saat berkunjung ke Belanda dia menguatkan komentar tersebut.

"Menjadi sekutu bukan berarti menjadi bawahan... bukan berarti kita tidak memiliki hak untuk berpikir sendiri," kata Macron pada konferensi pers di Belanda selama kunjungan dua harinya.

Presiden Prancis juga mengatakan bahwa tidak ada yang berubah dalam dukungan Prancis untuk "status quo" di Taiwan dan bahwa Paris "mendukung kebijakan Satu China dan pencarian penyelesaian damai untuk situasi tersebut".