Masih dibombardir, skenario Gaza pascaperang dibicarakan

Selain memulihkan kekuasaan Otoritas Palestina di Gaza, ada juga seruan untuk membentuk pasukan penjaga perdamaian internasional.

Gaza yang hancur lebur. Foto: AFSC

Bombardir Israel terhadap Gaza masih terus berlangsung. Tetapi, diskusi tentang nasib Gaza di masa depan, pasca serangan dahsyat yang bertubi-tubi dan menewaskan 10 ribu orang lebih itu, sudah mengemuka. 

Spekulasi yang beredar luas dalam sepekan terakhir ini beragam. Mulai dari usulan pengambilalihan permanen oleh Israel dan pengusiran penduduk Palestina hingga kemungkinan pembentukan pasukan penjaga perdamaian pimpinan Arab yang akan menyerahkan kendali kepada Otoritas Palestina.

Israel melancarkan kampanye militernya untuk menghancurkan Hamas di Jalur Gaza setelah kelompok militan Palestina melancarkan serangan lintas batas ke Israel selatan pada 7 Oktober, menewaskan 1.400 orang dan menyandera sekitar 240 orang.

Hamas telah menjadi badan pemerintahan de facto di Jalur Gaza sejak 2007, ketika mereka menggulingkan Otoritas Palestina dari kekuasaannya. 

Terutama di Gaza, Hamas juga mempertahankan kehadirannya di Tepi Barat, kamp pengungsi Palestina di Lebanon, dan memiliki kantor politik di Doha dan kantor perwakilan di Teheran.