Massa propemerintah Iran gelar aksi tandingan

Ini merupakan aksi tandingan terhadap protes antipemerintah yang pecah setelah pengumuman kenaikan harga BBM.

Warga berjalan di dekat bank yang terbakar, setelah aksi protes menentang kenaikan harga BBM di Teheran, Iran, Rabu (20/11). ANTARA FOTO/Nazanin Tabatabaee/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS

Ribuan demonstran propemerintah Iran menggelar aksi di Teheran pada Senin (25/11). Mereka menuduh Amerika Serikat dan Israel menghasut protes yang telah menjadi kerusuhan antipemerintah terburuk di negara sejak 2009.

Amnesty International pada Senin menyatakan setidaknya 143 pengunjuk rasa tewas dalam demonstrasi antipemerintah. Unjuk rasa itu pecah pada 15 November setelah pengumuman kenaikan harga BBM.

Pemerintah menyalahkan AS, Israel dan Arab Saudi sebagai pihak-pihak yang mengobarkan kerusuhan di Iran.

Komandan Tertinggi Pengawal Revolusi Iran (IRGC) Hossein Salami memperingatkan Washington dan sekutu-sekutu regionalnya untuk tidak memaksa Teheran melakukan pembalasan.

"Kami telah menunjukkan pengekangan ... Tapi kami akan menghancurkan musuh-musuh kami, AS, Israel dan Arab Saudi, jika mereka melewati batas," tutur Salami.