Mogok nasional di Prancis memasuki hari kedua

Belum jelas kapan pastinya pemogokan ini akan berakhir.

Anggota serikat buruh Prancis mengikuti aksi demo menentang rencana reformasi pensiun pemerintah di Marseille, Kamis (5/12). ANTARA FOTO/REUTERS/Jean-Paul Pelissier

Pemogokan yang melumpuhkan transportasi umum dan menutup sekolah-sekolah di seluruh Prancis memasuki hari kedua pada Jumat (6/12). Serikat pekerja mengatakan mereka akan untuk terus melanjutkan aksi hingga Presiden Emmanuel Macron (41) mundur dari reformasi pensiun yang direncanakannya.

Aksi mogok ini mengadu Macron, seorang mantan bankir investasi yang berkuasa pada 2017 dengan janji untuk membuka ekonomi Prancis yang sangat teregulasi, dengan serikat pekerja yang berpendapat bahwa sang presiden akan membongkar perlindungan pekerja.

Pemenangnya disebut adalah siapa yang pada akhirnya meraih dukungan publik. Serikat pekerja berisiko kehilangan sokongan jika pemogokan berlangsung terlalu lama atau pemerintah yang memiliki kekhawatiran bahwa pemilih dapat memihak serikat pekerja dan menyalahkan pejabat atas kebuntuan situasi.

Pemerintah Macron, bersama dengan masyarakat telah membuat rencana untuk mengatasi aksi mogok hingga akhir pekan ini. Namun, situasinya dinilai akan berbeda pada Senin (9/12), jika gangguan meluas.

Belum jelas kapan pastinya pemogokan ini akan berakhir. Pekerja di layanan kereta dilaporkan memperpanjang aksi hingga Jumat, sementara serikat pekerja di layanan bus dan operator metro RATP menuturkan mereka akan melanjutkan pemogokan hingga Senin. Ada pun serikat buruh lainnya belum memutuskan.