Netanyahu dan Gantz bersaing ketat di Pemilu Israel

Gantz penuh optimistis, sementara Netanyahu tidak mengklaim kemenangan atau mengakui kekalahan.

Para perempuan Bedouin menunggu untuk memberikan suara mereka diluar tempat pemungutan suara saat pemilihan parlemen Israel di kota Bedouin Rahat di selatan Israel, Selasa (17/9). ANTARA FOTO/REUTERS/Amir Cohen

Benjamin Netanyahu dan Benny Gantz dilaporkan bersaing ketat dalam perolehan suara pemilu Israel yang berlangsung pada Selasa (17/9). Namun, pada Rabu (18/9), Gantz mengatakan bahwa hasil exit poll menunjukkan kekalahan Netanyahu.

Dalam pidatonya di hadapan pendukung Partai Likud yang berhaluan kanan, Netanyahu sendiri tidak mengklaim kemenangan atau mengakui kekalahan, melainkan hanya mengatakan bahwa dia tengah menunggu penghitungan suara.

Kegagalan Netanyahu membentuk pemerintahan setelah pemungutan suara pada pemilu April 2019 adalah pemicu pemilu kemarin. Ketika tampil di markas Likud pada Rabu pukul 03.00, wajah Netanyahu digambarkan jauh dari aura optimistis.

Dalam pidatonya di markas Likud, Netanyahu menyatakan bahwa dia bermaksud untuk mendirikan pemerintahan zionis yang kuat yang akan mencerminkan pandangan rakyat bangsa Yahudi.

Gambarannya tentang pemerintahan masa depan dinilai membuka jalan bagi partai-partai Yahudi yang bukan bagian dari pemerintahannya saat ini untuk bergabung. Ini dapat pula menjadi pukulan keras bagi Gantz.