Netanyahu gagal bentuk pemerintahan Israel yang baru

Kegagalan Netanyahu membuka peluang bagi penyelenggaraan pemilu ketiga dalam satu tahun terakhir.

Presiden Israel Reuven Rivlin dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Yerusalem, Rabu (25/9). ANTARA FOTO/REUTERS/Ronen Zvulun

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Senin (21/10) mengumumkan bahwa dia tidak berhasil membentuk pemerintahan Israel yang baru serta menyatakan mengembalikan mandat tersebut kepada Presiden Reuven Rivlin. Langkah ini membuka jalan bagi kandidat lainnya untuk menciptakan pemerintahan pertama kalinya dalam lebih dari satu terakhir. 

Pengumuman tersebut disampaikan Netanyahu dua hari sebelum batas waktu terakhirnya untuk menghadirkan pemerintahan baru. 

"Sejak menerima mandat (untuk membentuk pemerintahan), saya telah bekerja tanpa henti ... untuk mendirikan pemerintah persatuan nasional. Inilah yang diinginkan rakyat," kata Netanyahu lewat sebuah rekaman video yang diunggah di laman Facebook resminya.

Netanyahu berargumen bahwa upayanya untuk membawa Benny Gantz ke meja perundingan dan mencegah pemilu lain gagal. Menurutnya, Gantz menolaknya berkali-kali.

Gantz dan mitra koalisinya, disebut Netanyahu, hanya bicara soal persatuan, namun pada praktiknya mereka mendorong sektarianisme dengan menolak pemerintah yang disokong partai-partai ultra-ortodoks.