NU: China tidak membatasi kebebasan muslim

Pernyataan PCINU itu merujuk pada wawancara dengan sejumlah mahasiswa Islam Indonesia yang sedang menuntut ilmu di China.

Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tiongkok Imron Rosyadi di Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta, Rabu (17/6). Alinea.id/Valerie Dante

Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tiongkok Imron Rosyadi menegaskan bahwa pemerintah China menjamin kebebasan rakyatnya memeluk agama dan beribadah.

"Saya tegaskan, konstitusi China itu memberikan jaminan kebebasan rakyatnya untuk memeluk agama dan beribadah. Sehingga narasi yang dibangun, bahwa China membatasi atau melarang pelaksanaan ibadah Islam, itu sama sekali tidak benar," lanjutnya dalam bedah buku 'Islam, Indonesia dan China' di Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta, Rabu (17/7).

Buku "Islam, Indonesia dan China" berisi kumpulan wawancara dengan sejumlah mahasiswa Indonesia yang beragama Islam yang sedang menimba ilmu di Tiongkok. Dengan terbitnya buku itu, Imron berharap ada perimbangan narasi hoaks yang selama ini dibangun beberapa pihak.

"Kami ingin memberikan fakta yang dilihat oleh teman-teman mahasiswa di China. Jadi, kami tidak akan menyampaikan asumsi atau prasangka tetapi menyediakan fakta yang benar-benar ada dan dialami," jelasnya.

Imron menyampaikan harapannya agar masyarakat Indonesia mengubah cara pandang mereka yang termakan hoaks terkait adanya penindasan muslim di China, khususnya di Xinjiang.