Panas-dingin hubungan AS dan China akibat perang dagang

Perang dagang untuk pertama kali dikobarkan oleh Donald Trump pada 22 Maret 2018.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping saat bertemu di sela-sela KTT G-20 di Buenos Aires, Argentina. / ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque

Perang dagang antara Amerika Serikat dan China menjadi salah satu topik terhangat sepanjang 2018. Perang dagang untuk pertama kali dikobarkan oleh Donald Trump pada 22 Maret 2018 ketika dia menyatakan niatnya untuk mengenakan tarif sebesar US$ 50 miliar untuk barang-barang Tiongkok.

Sentimen negatif Donald Trump terhadap Tiongkok sudah dimulai jauh sebelum dia jadi presiden. Pada 21 September 2011, melalui Twitter, Trump mengatakan bahwa "China bukanlah sekutu atau teman, mereka ingin mengalahkan dan mengambil alih negara kita."

China is neither an ally or a friend--they want to beat us and own our country. — Donald J. Trump (@realDonaldTrump) September 21, 2011

Twit itu adalah satu di antara sejumlah kritiknya atas praktik perdagangan China, sebelum dia mencalonkan diri sebagai presiden.

Kemudian pada 2 Mei 2016 saat Trump berkampanye sebagai calon presiden, dia menuturkan, "Kita tidak dapat terus membiarkan China memperkosa negara kita, itulah yang sedang mereka (China) lakukan. Ini adalah pencurian terbesar dalam sejarah dunia."