Pascabentrokan akhir pekan, Hong Kong berbenah

Senin (12/8), layanan kereta bawah tanah kembali beroperasi seperti biasa dan jalan-jalan pun telah dibersihkan.

Seorang pengunjuk rasa anti-RUU ekstradisi melempar gas air mata saat berunjuk rasa di Tsim Sha Tsui, Hong Kong, Minggu (11/8). ANTARA FOTO/REUTERS/Issei Kato

Pada Senin (12/8), stasiun-stasiun kereta bawah tanah di Hong Kong kembali beroperasi normal dan puing-puing mulai dibersihkan dari jalan raya usai bentrokan keras antara demonstran anti-pemerintah dan polisi pada Minggu (11/8).

Dalam protes pada Minggu, pengunjuk rasa di Wan Chai dilaporkan melemparkan dua bom bensin yang menurut polisi melukai seorang petugasnya. Para demonstran menggunakan strategi gerombolan massa (flash-mob), mereka menarik diri ketika ditekan polisi kemudian muncul kembali untuk melanjutkan aksi unjuk rasa di wilayah lain.

Pada hari yang sama, polisi menembakkan gas air mata dan menangkap pengunjuk rasa di stasiun MTR Kwai Fong.

Aksi protes memblokir sebagian besar jalan di kawasan komersial dan perbelanjaan utama serta memberhentikan layanan fasilitas publik di kota itu.

Demonstran menuntut pengunduran diri Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam, mengadakan pemilu demokratis, pembebasan warga yang ditangkap dalam serangkaian protes sebelumnya dan penyelidikan independen bagi polisi yang menggunakan kekerasan terhadap para pengunjuk rasa.