Pascakematian George Floyd, Minneapolis berencana bubarkan kepolisian

Dewan Kota Minneapolis ingin mengalihkan dana kepolisian bagi badan keamanan berbasis masyarakat.

Ribuan pengunjuk rasa berjalan bersama dari pusat kota ke lokasi penangkapan George Floyd, yang meninggal di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat, Jumat (5/6). Foto Antara/Reuters/Eric Miller/hp/cfo

Dewan Kota Minneapolis pada Minggu (7/6) menyatakan, tengah mempertimbangkan untuk membubarkan kepolisian kota setelah kematian seorang pria kulit hitam, George Floyd, pada 25 Mei.

Floyd tewas tidak lama setelah seorang polisi kulit putih, Derek Chauvin, berlutut di lehernya, membuat dia kesulitan bernapas.

Chauvin akhirnya dipecat dan ditahan dengan ancaman 40 tahun penjara. Tiga anggota polisi lainnya yang berada di lokasi kejadian bersama Chauvin juga ikut dipecat dan diadili.

Kematian pria berusia 46 tahun tersebut memicu gelombang protes antirasialisme secara nasional yang menuntut perombakan dalam sistem penegakan hukum Amerika Serikat.

"Kami berkomitmen untuk membubarkan kepolisian di Kota Minneapolis dan membangun kembali model keamanan publik yang benar-benar menjaga keamanan komunitas kami," kata Presiden Dewan Kota Minneapolis Lisa Bender.