Paus Fransiskus minta rakyat Myanmar tak menyerah

Militer Myanmar merebut kekuasaan dalam kudeta pada 1 Februari, menggagalkan kemajuan negara itu menuju demokrasi seutuhnya.

Paus Fransiskus memberikan khotbah di hadapan jemaat di lapangan Santo Peter saat misa umum mingguan di Vatikan, Rabu (3/4/2019). Foto Antara/REUTERS/Yara Nardi

Dalam misa khusus untuk komunitas Myanmar di Italia pada Minggu (16/5), Paus Fransiskus meminta warga Myanmar tidak putus asa dan menyerah dalam menghadapi kejahatan atau membiarkan komunitasnya terpecah belah.

Militer Myanmar merebut kekuasaan dalam kudeta pada 1 Februari, menggagalkan kemajuan negara menuju demokrasi seutuhnya dan memicu protes massa yang ditanggapi otoritas keamanan dengan tindakan keras.

Paus Fransiskus, yang mengunjungi negara Asia Tenggara itu pada 2017, telah berulang kali mengecam kudeta tersebut. Pada Minggu, dia mengadakan kebaktian khusus bagi umat beriman Myanmar di Basilika Santo Petrus.

"Negara Myanmar yang Anda cintai sedang mengalami kekerasan, konflik, dan penindasan," kata Sri Paus dalam homili.

Myanmar adalah negara yang mayoritas beragama Buddha dan merupakan rumah bagi kurang dari 800.000 umat Katolik Roma.