Pemimpin militer Myanmar janji akan gelar pemilu

Jenderal Min menegaskan, ada kejanggalan dalam pemilu tahun lalu yang diabaikan.

Ilustrasi pemungutan suara / Pixabay

Pemimpin junta militer Myanmar pada Senin (8/2) menyerukan kepada publik untuk memprioritaskan fakta dan bukan perasaan. Dia berjanji, mengadakan pemilu baru dan kekuasaan akan diserahkan kepada partai pemenang.

Dalam pidato publik pertamanya sejak kudeta pada Senin (1/2), Jenderal Min Aung Hlaing menuturkan, bahwa junta kali ini akan berbeda dari pemerintahan militer sebelumnya.

Dia menyebut telah memilih menteri yang sesuai, seraya menambahkan bahwa kebijakan luar negeri tidak akan berubah dan negara-negara tetap didorong untuk berinvestasi di Myanmar.

Jenderal Min menegaskan, ada kejanggalan dalam pemilu tahun lalu yang diabaikan dan mengatakan tidak ada organisasi yang dibolehkan melanggar hukum. Dia tidak menyebut, pemimpin de facto yang digulingkan, Aung San Suu Kyi.

Suu Kyi, bersama dengan puluhan anggota lainnya dari partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), ditahan oleh militer pekan lalu. Peristiwa penangkapan tersebut mengakhiri satu dekade pemerintahan sipil parsial dan memicu kecaman internasional.