Pengunjuk rasa di Hong Kong targetkan layanan kereta

Sejumlah demonstran memblokir pintu kereta, memaksa ratusan orang keluar dari stasiun untuk mencari transportasi alternatif.

Para pemrotes (bermasker dan berkaus hitam) memblokir pintu kereta pada jam sibuk, Selasa (30/7). REUTERS/Tyrone Siu

Ratusan pengunjuk rasa di Hong Kong dilaporkan memblokir layanan kereta pada jam sibuk Selasa (30/7) pagi, memicu kekacauan. Apa yang dimulai kurang lebih dua bulan lalu sebagai demonstrasi menentang RUU ekstradisi yang akan memungkinkan warga Hong Kong dikirim ke China untuk diadili, kini telah berubah menjadi aksi antipemerintah lokal dan pusat yang lebih luas.

Sejumlah demonstran memblokir pintu kereta, memaksa ratusan orang keluar dari stasiun untuk mencari transportasi alternatif. Ini merupakan kali kedua dalam waktu kurang dari sepekan pengunjuk rasa mengganggu layanan kereta. 

Pada Rabu (24/7), sekelompok kecil pemrotes juga beraksi dengan mengganggu layanan kereta.

"Kami tidak tahu berapa lama kami akan tinggal di sini, kami tidak punya pemimpin. Seperti yang Anda saksikan, ini adalah gerakan massa sekarang," ungkap Sharon, seorang pemrotes berusia 21 tahun yang mengenakan masker. "Bukan tujuan kami untuk membuat orang tidak nyaman, tetapi kami harus menjadikan pihak berwenang paham mengapa kami melakukan protes. Kami akan melanjutkan ini selama dibutuhkan."

Pengunjuk rasa lainnya meneriakkan, "Liberate Hong Kong" dan "Revolution of our Time".