Presiden Filipina: perang narkoba masih jauh dari kata usai

Dalam pidato kenegaraannya, Duterte menegaskan kebijakan perang narkoba di Filipina masih akan terus berlanjut.

Ilustrasi Filipina / Shutterstock

Presiden Filipina Rodrigo Duterte, dalam pidato kenegaraan tahunan pada Senin (23/7), mengaku akan meneruskan momentum kebijakan perang narkoba berdarah yang "menakutkan" sebagaimana sudah dilakukan sepanjang dua tahun terakhir.

Di depan para anggota Kongres, Duterte mengatakan bahwa perang terhadap narkoba -- yang telah menewaskan ribuan orang sehingga dikecam dunia internasional -- "masih jauh dari kata usai." 

"Perang terhadap obat-obatan terlarang tidak akan dikesampingkan. Kami akan melakukannya dengan tegas dan menakutkan sebagaimana pertama kali dijalankan," kata Duterte, yang kebijakannya kini tengah diselidiki oleh Pengadilan Kejahatan Internasional (ICC).

"Jika perhatian kalian tertuju pada hak asasi manusia, maka perhatian saya adalah kehidupan manusia," kata dia sambil menambahkan bahwa perang narkoba bertujuan untuk menghentikan obat-obatan yang telah menghancurkan keluarga Filipina.

Sejak kebijakan perang narkoba dimulai, lebih dari 4.500 orang yang diduga menjadi pengedar dan menolak ditangkap dilaporkan tewas.