Perseteruan memanas, Prancis tarik dubesnya dari Italia

Perseteruan memanas setelah Wakil PM Italia bertemu dengan perwakilan demonstran rompi kuning yang anti-pemerintah Prancis.

Wakil PM Italia Luigi di Maio melontarkan berbagai pernyataan tajam yang memicu reaksi keras dari Prancis. Instagram/@luigi.di.maio

Prancis menarik duta besarnya untuk Italia pada Kamis (7/2), perpecahan diplomatik yang luar biasa antar tetangga dan sekutu Uni Eropa. Peristiwa ini terjadi setelah apa yang digambarkan sebagai serangan berulang yang tidak berdasar oleh para pemimpin politik Italia terhadap Prancis.

Penarikan pertama utusan untuk Italia sejak Perang Dunia II itu diumumkan oleh Kementerian Luar Negeri Prancis.

Para diplomat menuturkan bahwa langkah tersebut merupakan buntut dari serangkaian hinaan oleh Italia, terutama keputusan Wakil Perdana Menteri Luigi di Maio (32) pekan ini untuk bertemu dengan demonstran rompi kuning, yang telah berunjuk rasa selama berbulan-bulan di berbagai kota di Prancis. Terkadang, aksi mereka diwarnai kekerasan.

"Prancis, selama beberapa bulan menjadi sasaran serangan berulang, tidak berdasar, dan pernyataan-pernyataan kasar," sebut Kementerian Luar Negeri Prancis. "Memiliki perbedaan pendapat adalah hal wajar, tetapi memanipulasi hubungan untuk tujuan pemilu adalah hal lain."

Di Maio, pemimpin Five Star Movement, yang berkoalisi dengan partai berhaluan kanan, Liga, membela keputusannya untuk bertemu dengan demonstran rompi kuning. "Rakyat Prancis adalah teman dan sekutu kami."