Platform pengiriman makanan dinilai kurang higienis

Kebersihan makanan yang diantarkan perusahaan jasa pengiriman makanan tidak sesuai standard.

Jasa pengiriman makanan dinilai tidak memenuhi standar kebersihan makanan./Antara Foto

Deliveroo dan Uber Eats adalah dua platform bisnis pengiriman makanan yang paling dikenal di Eropa saat ini. Kedua platform tersebut berbagi misi melayani pelanggan yang lapar dengan restoran terkemuka di sejumlah kota-kota terbesar di kawasan itu.

Namun di kota megalopolis London, rupanya keduanya memiliki kekurangan yang sama. Bahwa, kedua platform pengiriman makanan memiliki peringkat keamanan makanan paling rendah. 

Setidaknya 23 restoran di platform yang tergabung dalam aplikasi tersebut mendapatkan peringkat nol dari lima oleh Badan Standar Makanan Inggris. Alasannya, faktor-faktor seperti penanganan makanan yang higienis, kebersihan fasilitas termasuk tempat cuci piring di mana karyawan mencuci tangan mereka dan pengendalian hama tidak terpenuhi. 

Deliveroo adalah salah satu startup terbesar di Eropa yang berbasis di Inggris, baru-baru ini perusahaan jasa antar makanan premium ini baru-baru ini mendapatkan dana segar US$ 480 juta dari para investor termasuk Fidelity dan T. Rowe Price. Deliveroo bekerja dengan 22 restoran di London dan Banda Standar Makanan Inggris memberikan peringkat nol atas standar kebersihan makanan nol-dari-lima.

Sementara Uber Eats adalah divisi pengiriman makanan dari platform transportasi terbesar di dunia dengan nilai aset mencapai US$ 72 miliar. Uber Eats, yang memiliki jangkauan lebih kecil di London memberikan makanan dari sembilan restoran yang berperingkat nol.