PM Inggris ancam gelar pemilu awal

Seharusnya, Inggris baru akan menggelar pemilu selanjutnya pada 2022.

Ilustrasi / Pixabay

Pemerintah Inggris diperkirakan akan mengajukan mosi untuk mengadakan pemilu pada 14 Oktober jika anggota parlemen menentang Brexit tanpa kesepakatan (no-deal Brexit) pada Selasa (3/9).

Sementara itu, anggota Partai Konservatif yang membelot telah bergabung dengan oposisi, Partai Buruh, untuk mengusung RUU yang dirancang demi mencegah terjadinya no-deal Brexit pada tenggat 31 Oktober.

RUU itu akan memaksa Perdana Menteri Boris Johnson untuk meminta penundaan tenggat Brexit jika Inggris dan Uni Eropa gagal mencapai kesepakatan baru pada 19 Oktober. Di bawah RUU ini, Johnson diharuskan meminta perpanjangan tenggat hingga 31 Januari 2020.

PM Johnson menyatakan dia tidak ingin menggelar pemilu awal, tetapi jika RUU tersebut diloloskan oleh parlemen, maka itu akan menghalangi kemajuan perundingan kesepakatan Brexit dengan Uni Eropa.

Seorang pejabat senior pemerintah mengatakan mosi untuk mengadakan pemilu akan diajukan Johnson jika anggota parlemen mengambil langkah pertama untuk meloloskan RUU itu pada pekan ini.