PM Inggris tidak akan minta Uni Eropa menunda Brexit

Bahkan setelah berbagai gejolak yang timbul, Boris Johnson disebut kekeh melanjutkan Brexit pada 31 Oktober.

Ilustrasi / Pixabay

Dua menteri Inggris pada Minggu (8/9) menyatakan bahwa Perdana Menteri Boris Johnson akan tetap berpegang pada kesepakatan awal Brexit dan tidak akan menunda hengkangnya Inggris dari Uni Eropa.

Setelah Menteri Tenaga Kerja dan Pensiun Inggris Amber Rudd mundur pada Sabtu (7/9) malam waktu setempat akibat perselisihan terkait kebijakan Brexit, para menteri mengatakan PM Johnson bertekad untuk tetap cerai dari Uni Eropa pada tenggat 31 Oktober dengan atau tanpa kesepakatan (no-deal Brexit).

Strategi Johnson untuk mewujudkan Brexit telah diguncang oleh sejumlah peristiwa politik dalam beberapa hari terakhir. Para kritikus menggambarkannya sebagai diktator yang justru memperdalam ketidakpastian terkait cerainya Inggris dari Uni Eropa.

Dia telah kehilangan mayoritas Partai Konservatif di parlemen dengan memecat 21 anggota partai yang membelot dan gagal memicu pemilu lebih awal.

Selain itu, adiknya, Jo Johnson, mengundurkan diri sebagai anggota parlemen dan menteri di Departemen Bisnis dan Pendidikan. Jo mengatakan dirinya berada di persimpangan antara kesetiaan terhadap keluarga dan kepentingan nasional.