PM Malaysia kritik sanksi AS terhadap Iran

Malaysia dan banyak pihak lainnya kehilangan pasar ketika sanksi diterapkan terhadap Iran.

Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad. Twitter/@ChedetOfficial

Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengkritik upaya Amerika Serikat yang memaksa semua negara berhenti berbisnis dengan Iran. Karena itu ia mendesak dunia internasional untuk melakukan kontrol lebih besar atas sanksi AS tersebut.

"Kami tidak tahu di bawah hukum apa sanksi-sanksi tersebut diterapkan. Sepertinya hal itu merupakan hak istimewa yang dimiliki orang kaya dan berkuasa," kata Mahathir dalam pidatonya di Sidang Umum ke-74 PBB di New York, AS, Sabtu (28/9).

Dia menegaskan bahwa harus ada regulasi yang mengatur penggunaan sanksi internasional.

"Faktanya, ketika sanksi diterapkan ke suatu negara, negara-negara lain juga akan terkena imbasnya. Malaysia dan banyak pihak lainnya kehilangan pasar ketika sanksi diterapkan terhadap Iran," lanjut pemimpin berusia 94 tahun tersebut.

AS menggunakan sanksi sebagai alat diplomatik. Presiden Donald Trump mengancam negara-negara lain dengan sanksi jika mereka membeli minyak dari Iran.