Polisi Hong Kong akui buru pendemo rusuh hingga ke rumah sakit

Unjuk rasa menentang RUU ekstradisi di Hong Kong telah memasuki pekan kedua.

Pengunjuk rasa yang melakukan protes anti-RUU ekstradisi, beristirahat di sepanjang jalan dekat kantor Dewan Legislatif di Hong Kong, Senin (17/6). ANTARA FOTO/REUTERS/Athit Perawongmetha

Kepala Polisi Hong Kong Stephen Lo Wai-Chung mengakui, pihaknya berusaha mengejar pelaku kerusuhan dalam demonstrasi menentang RUU ekstradisi hingga ke rumah sakit. Namun, dia membantah polisi menggunakan catatan medis yang bersifat pribadi untuk melacak rumah sakit tempat para demonstran dirawat.

Stephen menegaskan hanya segelintir pendemo yang terlibat kekerasan dan akan didakwa melakukan kerusuhan.

"Setiap kali ada orang yang dikirim ke ruang gawat darurat, ada tanggung jawab bagi polisi untuk memeriksa apakah itu kecelakaan, murni sakit, atau mereka terlibat dalam kejahatan tertentu," katanya. "Tuduhan bahwa kita mendatangi rumah sakit, memburu orang untuk mengganggu perawatan mereka, saya tidak setuju."

Memasuki pekan kedua demonstrasi, pengunjuk rasa terus menekan Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam untuk mencabut RUU ekstradisi yang kontroversial.

Pada Minggu (16/6), aksi protes besar pecah di Hong Kong. Ribuan demonstran memenuhi jalan-jalan utama Hong Kong dan mengepung kantor Dewan Legislatif (LegCo).