Polisi Hong Kong rebut kembali gedung parlemen dari demonstran

Unjuk rasa yang dimulai sejak Senin (1/7) pada awalnya berjalan damai, namun suasana berubah sekitar jam makan siang.

Polisi antihuru-hara mundur setelah bentrok dengan pengunjuk rasa di dekat upacara penaikan bendera dalam peringatan penyerahan Hong Kong ke China, Senin (1/7). ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter

Dengan menembakkan gas air mata, polisi Hong Kong berhasil mengusir pengunjuk rasa yang menduduki gedung Dewan Legislatif (LegCo) setelah menyerbu masuk ke dalam bangunan itu pada Senin (1/7) malam waktu setempat.

Demonstran menerobos masuk dan menduduki gedung LegCo selama berjam-jam dalam protes anti-RUU ekstradisi yang bertepatan dengan peringatan 22 tahun penyerahan kedaulatan Hong Kong ke China dari Inggris.

Kemudian pada Selasa (2/7), sekitar pukul 01.00 waktu setempat, ratusan polisi mengamankan gedung LegCo dan mendesak agar demonstran keluar dari bangunan tersebut.

Sebelumnya, pada siang hari, protes berjalan dengan damai di mana ratusan ribu orang ambil bagian menentang RUU esktradisi yang diusulkan pemerintah. Jika disahkan, para kritikus khawatir hukum itu dapat digunakan untuk mengesktradisi warga setempat ataupun orang yang sedang menetap di Hong Kong untuk diadili di pengadilan China yang dikendalikan Partai Komunis.

Setelah polisi berhasil mengamankan gedung LegCo, Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam mengadakan konferensi pers pukul 04.00. Dia mengecam para pengunjuk rasa yang menggunakan kekerasan dan vandalisme ekstrem untuk membobol bangunan yang terletak di Admiralty itu.