Presiden Nigeria tak mengacuhkan penembakan terhadap demonstran

Militer melepaskan tembakan tanpa peringatan pada ribuan pengunjuk rasa damai yang menyanyikan lagu kebangsaan pada Selasa malam.

Ilustrasi unjuk rasa di Nigeria. Pixabay

Presiden Nigeria Muhammadu Buhari berpidato tentang kerusuhan yang melanda negara itu dalam beberapa hari terakhir, tetapi tidak membahas penembakan pengunjuk rasa damai di alun-alun tol Lekki pada Selasa (20/10) malam yang memicu kemarahan internasional.

Militer melepaskan tembakan tanpa peringatan pada ribuan pengunjuk rasa damai yang menyanyikan lagu kebangsaan pada Selasa malam, menewaskan sedikitnya 12 orang, demikian menurut Amnesty International.

Penembakan itu telah dikecam secara luas tetapi Buhari sama sekali tidak membicarakannya selama pidatonya pada Kamis (22/10), malah mendesak para pengunjuk rasa untuk menghentikan demonstrasi mereka.

"Pemerintah tidak akan mengizinkan siapa pun atau kelompok (siapa pun) mengganggu perdamaian bangsa," kata dia dalam pidatonya di televisi. “Jika Anda melakukan yang sebaliknya akan merusak keamanan dan hukum dan ketertiban nasional. Dalam keadaan apa pun ini tidak akan ditoleransi," lanjutnya.

Dia menyerukan kepada para pemuda Nigeria untuk menghentikan protes jalanan dan secara konstruktif melibatkan pemerintah dalam mencari solusi.