Puluhan ribu dokter Korea Selatan mogok kerja

Aksi ini sebagai protes terhadap rencana pemerintah menambah jumlah mahasiswa kedokteran.

Ilustrasi. Pixabay

Puluhan ribu dokter Korea Selatan (Korsel) melancarkan pemogokan skala penuh pada Rabu (26/8) sebagai bentuk protes terhadap rencana reformasi tenaga kerja medis pemerintah, meskipun ada perintah kembali bekerja.

Aksi kolektif selama tiga hari dilakukan para dokter, termasuk dokter magang dan dokter residen di rumah sakit (RS) umum dan praktisi di klinik lingkungan. Aksi ini sebagai penolakan terhadap langkah pemerintah yang hendak menambahkan jumlah mahasiswa kedokteran.

Pemogokan ini diselenggarakan Asosiasi Medis Korea (KMA), yang yang memiliki sekitar 130.000 anggota.

Setelah pemogokan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Korsel mengeluarkan perintah wajib kepada dokter yang bekerja di RS di wilayah Seoul untuk kembali bekerja, dengan alasan kekhawatiran atas lonjakan kasus virus coronavirus baru (Covid-19).

"Mulai pukul 8 pagi, pemerintah telah memerintahkan dokter peserta pelatihan (dokter trainee) dan rekan yang bekerja di RS pelatihan di Seoul, Gyeonggi, dan Incheon untuk segera kembali ke layanan medis mereka," kata Menteri Kesehatan, Park Neung-hoo.