Puluhan ribu warga Afghanistan ajukan izin melintasi perbatasan

Kekhawatiran mengenai masa depan Afghanistan yang saat ini berada di bawah pemerintahan baru Taliban dan krisis ekonomi, menjadi pemicu.

ilustrasi iStock

Kantor paspor Kabul terpaksa menangguhkan, operasi setelah peralatan yang digunakan untuk mengeluarkan dokumen biometrik rusak di bawah tekanan pemrosesan ribuan aplikasi sehari.

Direktur departemen paspor Alam Gul Haqqani mengatakan, sebanyak 15.000-20.000 orang per hari, lima atau enam kali lipat lebih banyak daripada kapasitas yang bisa ditangani oleh kantor. Mereka bahkan berkemah di luar kantor di Kabul dan beberapa tidur di trotoar semalaman. Adapula yang terpaksa kembali setelah gagal mengajukan aplikasi mereka.

Dengan jumlah pemohon tersebut menyebabkan mesin biometrik secara teratur mogok saat dokumen diproses dan terjadi penundaan lebih lanjut.

"Untuk menghentikan orang yang menderita ini dan untuk menghindari gangguan, kami telah memutuskan untuk menghentikan kegiatan kegiatan departemen paspor selama beberapa hari," katanya kepada televisi Tolo News pada Senin (15/11), seraya menambahkan bahwa kantor akan segera dibuka kembali.

Pada Selasa (16/11), Kementerian Dalam Negeri mengatakan ,sebanyak 60 orang, termasuk sejumlah anggota departemen paspor, ditangkap karena menggunakan dokumen palsu untuk mendapatkan paspor.