Ratu Elizabeth menyindir politikus Inggris

Elite politik Inggris tercerai berai dalam proses Brexit, yang perlahan tapi pasti mendekati tenggatnya pada 29 Maret 2019.

Ratu Elizabeth II. / royal.uk

Ratu Elizabeth (92) dinilai mengirim pesan bernada halus kepada elite politik yang kritis atas Brexit, mendesak anggota parlemen untuk mencari titik temu.

Jelang 29 Maret, hari di mana Brexit resmi dimulai, Inggris berada dalam krisis politik terdalamnya dalam kurun setengah abad karena bergulat dengan bagaimana atau bahkan apakah akan keluar dari Uni Eropa.

Dalam pidato tahunannya di hadapan Women’s Institute, Ratu Elizabeth tidak menyebutkan Brexit secara eksplisit. Namun, penguasa Britania Raya itu menyatakan bahwa setiap generasi menghadapi tantangan dan peluang baru.

"Ketika kita mencari jawaban baru di zaman modern, saya lebih menyukai resep yang sudah dicoba dan diuji, seperti saling bicara satu sama lain dan menghargai sudut pandang yang berbeda, bersama mencari titik temu, dan tidak pernah melupakan tujuan yang lebih besar," tutur Ratu Elizabeth.

Meskipun menggunakan gaya bertutur konvensional, ratu dinilai menunjukkan ciri khasnya. Dalam konteks krisis Inggris, pernyataan tersebut dianggap sebagai sinyal bagi para politikus untuk menyelesaikan kekacauan yang telah mendorong ekonomi terbesar kelima di dunia itu ke jurang.