Sidang Umum PBB, Jokowi singgung diskriminasi vaksin Covid-19

Pada kesempatan itu, Jokowi juga menyampaikan komitmen RI mempraktikkan pembangunan rendah karbon dan penggunaan teknologi hijau.

Suasana Ruang Sidang Umum PBB di New York, Amerika Serikat, saat Presiden Jokowi berpidato pada Kamis (23/9/2021). Dokumentasi Kemlu

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengkritisi langkah global dalam penanganan pandemi Covid-19 lantaran terjadi diskriminasi dan politisasi vaksin. Itu tecermin dari ketimpangan antarnegara dalam mengatasi pagebluk.

"Politisasi dan diskriminasi terhadap vaksin masih terjadi. Hal-hal ini harus kita selesaian dengan langkah-langkah nyata," katanya saat berpidato dalam Sidang Umum ke-76 PBB secara daring, Kamis (23/9). Dia tak memerinci bentuk politisasi dan diskriminasi tersebut.

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu pun berharap sidang PBB kali ini mampu menghasilkan resolusi tentang tata kelola global terkait kesehatan yang baru.

"Diperlukan mekanisme baru untuk penggalanggan sumber daya kesehatan global, baik pendanaan, vaksin, obat-obatan, alat-alat kesehatan, dan tenaga kesehatan secara cepat dan merata di seluruh negara,” paparnya.

Jokowi juga menyinggung soal pemulihan ekonomi global yang dapat tercapai apabila antarnegara bekerja sama melalui investasi.