Soal aneksasi Tepi Barat, AS harap Israel bersabar

Amerika Serikat berharap Israel melangkah setelah pemilu negara itu yang akan berlangsung pada 2 Maret.

Penasihat Gedung Putih Jared Kushner di antara kerumunan saat konferensi pers bersama Donald Trump dan PM Israel tentang proposal perdamaian Timur Tengah, Selasa (28/1). REUTERS/Brendan McDermid

Penasihat senior Gedung Putih yang juga menantu Presiden Donald Trump, Jared Kushner (39), mengatakan bahwa Amerika Serikat ingin Israel sabar menunggu hingga pemilu 2 Maret sebelum membuat langkah-langkah menuju aneksasi pemukiman di Tepi Barat.

Hal itu disampaikan Kushner dalam wawancaranya dengan GZERO Media setelah Trump mengumumkan proposal perdamaian Timur Tengah pada Selasa (29/1).

Kushner sendiri berperan sebagai arsitek proposal yang dipuji oleh Israel dan ditolak oleh Palestina tersebut.

Dalam wawancara yang sama, Kushner pun menyuarakan ketidaksenangannya terhadap Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang menurutnya menolak proposal tersebut bahkan sebelum dia melihatnya. Dia menyebut Palestina memainkan peran sebagai korban dan melewatkan kesempatan untuk mendirikan sebuah negara yang merdeka.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang menyambut baik proposal AS mengatakan pada Selasa, dia akan meminta kabinetnya pekan depan untuk menyetujui penerapan hukum Israel pada pemukiman Yahudi di Tepi Barat. Ini dapat menjadi langkah pertama menuju aneksasi formal pemukiman dan Lembah Yordan, wilayah yang telah diduduki Israel sejak perebutannya dalam Perang 1967.