Terjadi ketimpangan distribusi dan vaksinasi Covid-19 global

Sebesar 75% dari 2,2 miliar dosis yang telah disuntikkan berada di negara maju.

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi. Dokumentasi Kemlu RI

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, menyatakan, kesenjangan distribusi dan vaksinasi Covid-19 global tergolong besar. Pangkalnya, 75% vaksin dari 2,2 miliar dosis yang telah disuntikkan berada 10 negara maju, sedangkan negara dunia ketiga hanya 0,4%.

Berdasarkan perhitungan persentase vaksinasi terhadap populasi, kawasan Amerika Utara telah memvaksinasi 64,33% dari total penduduknya, disusul Eropa 52,85%, dan Asia Tenggara 8,91%. Posisi terakhir di tempati Afrika dengan 2,86%.

"Ini masih jauh dari target WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) yang mengharapkan setidaknya 10% penduduk di setiap negara telah divaksin pada bulan September dan 30% pada akhir Desember tahun ini," ucapnya dalam keterangan tertulis, Kamis (10/6).

Karenanya, Covax Facility mendorong mekanisme berbagai vaksin (dose-sharing) guna mengurangi gap tersebut. Amerika Serikat, Jepang, Denmark, Belgia, dan Spanyol akan menyalurkan tambahan vaksin yang dimiliki melalui skema itu.

Dengan mekanisme ini, terang Retno, negara-negara tersebut menyumbangkan vaksin yang dimiliki untuk kemudian dikelola Covax Facility dan dibagikan kepada negara lain yang memerlukan.