Theresa May dapat tambahan waktu dua minggu untuk Brexit

Pemungutan suara diperkirakan akan digelar pada awal pekan depan tetapi mungkin tidak akan berlangsung sampai 12 Maret.

Ilustrasi / Pixabay

Pada Rabu (27/2), Perdana Menteri Inggris Theresa May mendapatkan tambahan waktu dua pekan untuk Brexit dari anggota Parlemen Inggris.

Para anggota Parlemen menunda pemberontakan yang bertujuan untuk memblokir Brexit tanpa kesepakatan atau no-deal Brexit setelah dia menyetujui kemungkinan penundaan keluarnya Inggris dari Uni Eropa.

Tetapi oposisi Partai Buruh mengumumkan akan mendukung referendum baru Brexit, pertama kali sejak Inggris melakukan pemungutan suara pada 2016 unuk meninggalkan Uni Eropa.

Setelah berbulan-bulan mengatakan bahwa Inggris harus meninggalkan Uni Eropa pada 29 Maret 2019, May pada Selasa (26/2) membuka kemungkinan untuk memperpanjang tenggat Brexit.

Keputusan May mencegah terjadinya pertikaian di Parlemen. Sebelumnya sejumlah anggota Parlemen, termasuk menteri di pemerintahannya sendiri menyatakan siap untuk bergabung dengan gerakan pemberontakan pekan ini untuk menghindari no-deal Brexit.