Tolak ditangkap, mantan Presiden Peru pilih menembak kepalanya

Garcia hendak ditangkap karena terlibat skandal korupsi Odebrecht yang sempat mengguncang Amerika Latin.

ilustrasi penembakan. Pixabay

Mantan Presiden Peru, Alan Garcia Perez, memilih bunuh diri dengan cara menembakkan kepalanya ketika akan dijemput oleh kepolisian Peru di rumahnya. Garcia tak langsung tewas usai menembakkan diri. Ia tewas di rumah sakit beberapa jam setelah mendapatkan perawatan intensif.

Pihak kepolisian Peru merasa perlu menangkap Garcia karena terlibat skandal korupsi Odebrecht yang sempat mengguncang Amerika Latin. Dia merupakan satu dari sembilan orang yang oleh hakim diperintahkan pada Rabu (16/4) untuk ditangkap sehubungan dengan penyelidikan kasus penyuapan Odebrecht.

Dituduh terlibat dalam skandal suap, Garcia secara konsisten membantahnya. Dia kerap mengatakan jika dirinya adalah korban penganiayaan politik. “Yang lain mungkin terlibat, tapi bukan saya,” kata Garcia.

Sementara Presiden Peru, Martin Vizcarra, memerintahkan kepada rakyatnya agar mengibarkan bendera Peru setengah tiang sebagai bentuk duka dan penghormatan atas kematian Garcia.

Garcia merupakan salah satu orator hebat di Amerika Latin yang lahir dari pasangan orang tua yang berprofesi sebagai akuntan dan guru sekolah. Berkat koneksi keluarganya, Garcia berhubungan dekat dengan Victor Raul Haya de La Torre, pendiri Partai Apris Peru, salah satu partai terbesar dan tekuat di negeri itu.