Total 780 warga sipil tewas sejak kudeta militer di Myanmar

Mendekati hari ke-100 kudeta, gerakan protes terus berlanjut.

Foto ilustrasi / Pixabay

Assistance Association for Political Prisoners (AAPP), kelompok hak asasi manusia yang berbasis di Thailand, pada Minggu (9/5) melaporkan bahwa militer Myanmar telah membunuh 780 demonstran sejak kudeta pada 1 Februari.

Mendekati hari ke-100 kudeta, gerakan protes terus berlanjut, dibantu aksi pemogokan oleh mahasiswa dan pegawai negeri di seluruh Myanmar.

Sementara itu, seorang penyair asal Myanmar yang karyanya mempromosikan perlawanan terhadap junta militer telah meniggal.

Kabar tersebut disampaikan oleh keluarga sang penyair, Khet Thi, pada Minggu.

Khet Thi dan istrinya, Chaw Su, diinterogasi pada Sabtu (8/5) di Shwebo di wilayah Sagaing. Chaw Su dibebaskan tetapi Khet Thi tetap ditahan