Turki: Tidak akan ada gencatan senjata di Suriah

Turki terus menggempur militan Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) di Suriah tanpa mengindahkan sanksi AS dan seruan internasional.

Tentara pemberontak Suriah yang didukung Turki mengibarkan bendera oposisi di kota perbatasan Tel Abyad, Suriah, Senin (14/10). ANTARA FOTO/REUTERS/Khalil Ashawi

Pada Selasa (15/10), Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump bahwa Ankara tidak akan pernah mengumumkan gencatan senjata di timur laut Suriah. Dia menegaskan, pihaknya tidak akan sudi bernegosiasi dengan pasukan Kurdi.

Hingga Selasa, Turki terus menyerang militan Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) di Suriah utara terlepas dari sanksi AS dan seruan internasional yang meminta Ankara untuk berhenti.

YPG, komponen utama dari pasukan yang memerangi ISIS, dipandang Turki sebagai kelompok teroris yang terkait dengan pemberontak separatis Kurdi.

Pada Senin (14/10), Trump mengumumkan telah menjatuhkan sanksi pada Turki. Itu merupakan tanggapan atas operasi militer Ankara di Suriah.

Kemudian pada Selasa, seorang pejabat senior AS mengatakan bahwa Washington akan menjatuhkan lebih banyak sanksi kecuali Turki menyatakan gencatan senjata dan menghentikan agresi militernya di Suriah.