Ukraina dan aliansi "gelap" Putin-Wagner Group

Wagner Group dikerahkan sebagai strategi cuci tangan jika konflik Rusia-Ukraina mengakibatkan pelanggaran HAM berat.

Ilustrasi tentara bayaran Rusia. /Foto Pixabay

Rusia kembali menerjunkan ratusan tentara bayaran dari Wagner Group ke sejumlah medan tempur di Ukraina timur. Dari sekitar 300 personel pada awal perang, jumlah pasukan militer dari kelompok yang dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin itu diperkirakan telah membengkak hingga mencapai 1.000 orang.

Menurut Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS), Wagner Group terutama bakal dikerahkan untuk mematahkan perlawanan militer Ukraina di kawasan Donbas yang berbatasan langsung dengan Rusia. Di kawasan itu, kelompok separatis yang dibekingi Rusia rutin bikin rusuh dalam beberapa tahun terakhir.

"Wagner Group adalah kontraktor militer swasta utama untuk Rusia. Kita tahu mereka (Wagner Group) punya keinginan untuk memperdalam jejak kaki mereka di Ukraina," kata juru bicara Pentagon, John F. Kirby seperti dikutip dari New York Times, 25 Maret 2022. 

Sebagaimana disebut Kirby, Wagner Group memang punya pengalaman panjang di medan tempur Ukraina. Kelompok itu kali pertama terdeteksi mulai aktif saat Rusia menganeksasi Semenanjung Krimea pada 2014. Bersama unit-unit pasukan Rusia, Wagner Group ditugaskan untuk melucuti tentara Ukraina dan mengambil alih fasilitas-fasilitas publik di Krimea. 

Kala itu, publik Krimea menjuluki para personel Wagner Group dengan sebutan "pria-pria hijau kecil". Julukan itu mencuat lantaran para Wagner Group mengenakan seragam militer hijau tanpa simbol dan bermasker. Pada mulanya, tak ada yang tahu identitas prajurit-prajurit dari perusahaan militer swasta di Rusia itu.