Uni Eropa menolak proposal perdamaian Timur Tengah Trump

Israel merespons dengan marah kebijakan Uni Eropa.

Presiden AS Donald Trump dan PM Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih. Instagram/@b.netanyahu

Uni Eropa menegaskan menolak proposal perdamaian Timur Tengah yang diumumkan Presiden Amerika Donald Trump pada Selasa (28/1). Rancangan itu sangat didukung Israel karena akan memenuhi sebagian besar keinginan mereka selama beberapa dekade konflik, termasuk hampir seluruh tanah Palestina yang telah dibangun pemukiman Yahudi.

Dalam respons awal, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell menunjukkan sikap diplomatis. Di satu sisi dia menuturkan, inisiatif Trump memberikan kesempatan untuk meluncurkan kembali upaya yang sangat dibutuhkan menuju solusi yang dinegosiasikan dan dapat dijalankan dalam mengatasi konflik. Borrell menyatakan, Uni Eropa akan mempelajari dan menilai proposal tersebut. 

Namun, di lain sisi, Borrell menekankan kembali komitmen blok itu atas solusi dua negara yang memperhitungkan aspirasi rakyat Palestina dan Israel, dengan menghormati seluruh resolusi PBB yang relevan dan parameter yang disepakati secara internasional.

Uni Eropa membutuhkan waktu untuk merespons perkembangan internasional karena mengharuskan ke-27 anggotanya mencapai kebulatan suara. Kesimpulan Uni Eropa mengenai proposal perdamaian Timur Tengah diumumkan pada Selasa (4/2).

"Untuk membangun perdamaian yang adil dan abadi, masalah status final yang belum terselesaikan harus diputuskan melalui negosiasi langsung antara kedua belah pihak," kata Borrel, mencatat bahwa urusan perbatasan Negara Palestina dan status Yerusalem adalah di antara yang masih dalam sengketa.