Resiliensi atau ketahanan pada anak penting diajarkan di dunia yang serba tidak pasti ini.
Pentingnya resiliensi atau ketahanan pada anak adalah kemampuan mereka untuk bangkit kembali setelah mengalami kesulitan atau tekanan. Resiliensi membantu anak-anak mengembangkan keterampilan penting seperti mengatasi masalah, beradaptasi dengan perubahan, dan membangun hubungan yang positif, yang semuanya krusial untuk kesuksesan dan kesejahteraan mereka di masa depan. Berikut 5 cara untuk melatih anak memiliki resiliensi, dikutip dari Harvard Health.
Di tengah tantangan hidup, terutama saat situasi tidak menentu, penting bagi kita sebagai orang tua atau pengasuh untuk menjadi tempat yang aman bagi anak. Berikan mereka ruang untuk berbagi pikiran dan perasaannya tanpa rasa takut dihakimi. Dengarkan dengan empati dan pikiran terbuka, karena kehadiran Anda yang hangat bisa menjadi penenang bagi hati mereka.
Bantu anak mengenali dan menyebutkan emosi yang mereka rasakan. Ajak mereka menjelajahi apa yang mungkin memicu perasaan tersebut, lalu hubungkan dengan keterampilan koping yang bisa mereka gunakan. Validasi emosi mereka—yakinkan bahwa tidak apa-apa merasa takut, marah, sedih, atau bingung.
Tanyakan apa yang ingin mereka ketahui. Sampaikan fakta sesuai usia dan tingkat perkembangan mereka. Jika Anda tidak tahu jawabannya, katakan bahwa kalian bisa mencarinya bersama. Ini membantu mereka merasa dihargai dan tidak sendirian.
Dorong anak untuk mencoba memecahkan masalah, baik yang besar maupun kecil. Anda bisa berbagi bagaimana Anda sendiri mengatasi tantangan dalam hidup. Mungkin mereka bisa menemukan solusi mereka sendiri, atau belajar dari Anda.