close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi suami dan istri./Foto philipephotos/Pixabay.com
icon caption
Ilustrasi suami dan istri./Foto philipephotos/Pixabay.com
Sosial dan Gaya Hidup
Kamis, 07 Agustus 2025 10:00

Panduan sederhana bagi calon ayah

Kehadiran suami memberikan dukungan emosional dan fisik yang sangat dibutuhkan istri selama mengandung dan persalinan.
swipe

Suami dari wanita yang mengandung, sudah seharusnya mendampingi istrinya. Kehadiran suami memberikan dukungan emosional dan fisik yang sangat dibutuhkan istri selama mengandung atau proses melahirkan. Selain itu, suami juga bisa berperan aktif dalam membantu istri, berkomunikasi dengan tenaga medis, dan memastikan rencana persalinan berjalan lancar. 

Berikut adalah lima aspek yang perlu menjadi fokus suami calon ayah, menurut pendidik parenting Sam Pearson, dikutip dari Cleveland Clinic.

Pelajari dasar-dasarnya

Menjadi ayah bukan hanya soal kesiapan mental, tapi juga kemampuan praktis sehari-hari. Ada banyak hal taktis yang perlu dipahami agar Anda siap menjalani peran baru ini. Pearson menyarankan, mulailah dengan menguasai keterampilan dasar merawat bayi.

Jika Anda belum terbiasa, beberapa hal penting yang perlu Anda pelajari, di antaranya cara menggendong bayi dengan aman, cara mengganti popok, membedong bayi, menenangkan bayi yang menangis, dan memahami praktik tidur yang aman bagi bayi

Jangan khawatir—ada banyak sumber daya yang bisa membantu. Buku, artikel daring, hingga video tutorial siap memandu Anda. Pearson juga menyarankan untuk mencari tahu apakah fasilitas kesehatan atau komunitas di sekitar Anda menawarkan kelas bagi orang tua baru. Kelas semacam ini sangat bermanfaat karena memberikan pelatihan langsung tentang cara merawat bayi agar tetap aman, sehat, dan nyaman.

Pilih perlengkapan bayi dengan bijak

Kehadiran bayi di rumah tentu membawa perubahan—termasuk bertambahnya berbagai perlengkapan baru. Namun, Anda tidak perlu membeli semuanya sekaligus. Beberapa barang memang penting, tapi ada juga yang sifatnya opsional, bahkan tidak disarankan.

Pearson menyarankan agar Anda dan pasangan duduk bersama dan berdiskusi tentang apa saja yang benar-benar dibutuhkan. Proses memilih perlengkapan bayi bukan sekadar berbelanja, tapi juga bagian dari menyatukan visi dalam mengasuh anak. Apa yang Anda putuskan bisa mencerminkan nilai-nilai dan gaya pengasuhan yang ingin diterapkan.

Rencanakan pembagian tugas sejak awal

Jika Anda tinggal bersama pasangan atau keluarga, penting untuk mendiskusikan siapa yang bertanggung jawab atas berbagai tugas di rumah—baik dalam mengurus bayi, rumah tangga, maupun satu sama lain. Percakapan ini mungkin terasa sepele, tapi sebenarnya sangat penting untuk menciptakan harmoni setelah bayi lahir.

Mulailah dengan berbagi pandangan tentang peran masing-masing. Menyelaraskan ekspektasi dapat membantu mencegah kesalahpahaman dan memastikan semua kebutuhan rumah tangga dan bayi terpenuhi. Membangun kesepakatan bersama sejak awal bisa membantu rumah tangga tetap berjalan lancar dan mengurangi stres saat masa-masa awal menjadi orang tua.

Buat rencana pengasuhan anak sejak dini

Bayi membutuhkan pengawasan dan perawatan penuh waktu. Karena itu, merencanakan siapa yang akan merawat bayi setiap hari adalah hal penting yang perlu dipikirkan sejak awal. Pertama, diskusikan apakah salah satu dari Anda akan tinggal di rumah untuk merawat bayi. Jika tidak, pertimbangkan pilihan lain seperti bantuan dari keluarga atau teman dekat, atau menggunakan jasa penitipan anak.

Jika Anda memilih daycare atau pusat pengasuhan, lakukan riset sedini mungkin. Banyak tempat penitipan memiliki daftar tunggu yang panjang, jadi sebaiknya Anda segera mulai mencari, menyaring opsi yang tersedia, dan menjadwalkan kunjungan ke tempat-tempat tersebut. Merencanakan pengasuhan anak sejak dini akan membuat masa transisi setelah kelahiran menjadi lebih tenang, terstruktur, dan nyaman—baik bagi Anda maupun si kecil.

Ketahui peran Anda saat persalinan

Memang benar, Anda bukanlah orang yang akan melalui proses melahirkan secara fisik. Namun, bukan berarti Anda hanya jadi penonton. Sebaliknya, Anda memiliki peran penting sebagai pendukung utama selama proses persalinan berlangsung.

Peran Anda adalah membantu dan mendampingi pasangan semampu Anda—baik secara fisik, emosional, maupun logistik. Salah satu hal terbaik yang bisa Anda lakukan adalah berdiskusi lebih dulu dengan pasangan tentang apa yang ia butuhkan dan harapkan dari Anda selama persalinan.

Anda perlu memahami keinginannya—termasuk preferensi soal metode melahirkan, pengelolaan nyeri, atau hal-hal yang ingin ia hindari—dan siap menyuarakannya jika dibutuhkan. Ingat, peran Anda bukan sekadar "ikut menemani", tapi benar-benar hadir secara aktif untuk memberikan rasa aman, tenang, dan dukungan penuh di salah satu momen paling penting dalam hidup kalian berdua.

img
Kudus Purnomo Wahidin
Reporter
img
Fandy Hutari
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan