Mempelajari kisah bajak laut juga dapat memperkaya pengetahuan tentang budaya dan tradisi maritim di berbagai belahan dunia.
Mempelajari kisah bajak laut sangat penting untuk memberikan wawasan tentang sejarah, dinamika kekuasaan, ekonomi, dan konflik yang terjadi di lautan. Kisah-kisah bajak laut bukan hanya cerita petualangan, tetapi juga cerminan dari realitas sosial dan politik pada masa lalu. Selain itu, mempelajari kisah bajak laut juga dapat memperkaya pengetahuan tentang budaya dan tradisi maritim di berbagai belahan dunia. Berikut 5 rekomendasi buku sejarah tentang bajak laut yang patut dipelajari.
Pakar terorisme maritim dan pembajakan, Peter Lehr, mengajak pembaca menelusuri sejarah global para perompak. Dari serangan brutal bajak laut Viking di Laut Utara, sepak terjang Wako di perairan Asia Timur pada abad pertengahan, hingga manuver cepat para pembajak Somalia yang memburu kapal tanker raksasa di Samudera Hindia.
Lehr menunjukkan, bajak laut tak pernah sepenuhnya berdiri sendiri. Ada masa ketika negara memberi mereka legitimasi, seperti era Ratu Elizabeth yang memanfaatkan privateer untuk melemahkan musuh. Ada pula masa ketika negara justru absen, membiarkan kelompok bersenjata di lepas pantai Afrika mengatur hukum dengan cara mereka sendiri. Dia mengurai akar-akar yang membuat pembajakan tumbuh subur—kemiskinan, konflik politik, hingga runtuhnya sistem keamanan laut.
Buku ini mengajak pembaca menyelami zaman keemasan pembajakan di Amerika—periode akhir 1600-an hingga awal 1700-an—saat para perompak menantang hukum dan menguasai perairan pesisir Amerika Utara. Eric Jay Dolin menyingkap sisi dramatis dan mengejutkan dari masa ini. Ia menggambarkan bagaimana para kolonis Amerika, yang awalnya mendukung aksi liar para bajak laut sebagai bentuk perlawanan terselubung terhadap kekuasaan Inggris, perlahan berubah menjadi musuh bebuyutan mereka.
Lewat kisah-kisah penuh warna, Dolin menghadirkan tokoh-tokoh legendaris seperti Blackbeard yang berwibawa sekaligus mengerikan, Kapten Kidd yang nasibnya tragis, hingga Edward Low yang kejam dan menikmati menyiksa mangsanya. Tidak ketinggalan, ia juga mengangkat sosok-sosok yang berusaha memberantas mereka—mulai dari gubernur kolonial John Winthrop, penginjil Cotton Mather, hingga Benjamin Franklin di masa mudanya.