Adaptasi kebiasaan baru di pasar saat pandemi

Bagi pembeli, susun daftar belanja dan cari informasi tentang barang dan pedagang yang ingin didatangi di pasar.

Penerapan jaga jarak fisik kepada para pengunjung di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta. Dokumentasi Perumda Pasar Jaya

Kerumunan pasar dapat menjadi kluster penyebaran Covid-19, tetapi potensi tersebut dapat diminimalisir dengan mengadaptasi kebiasaan baru.

Pandemi Covid-19 masih belum selesai. Perkembangan terbaru Covid-19 pada 16 Juli, terhitung kasus baru sebanyak 1.574 orang. Sehingga, total kasus menjadi 81.668.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, penambahan kasus ini banyak terjadi di lingkungan dengan kualitas udara yang tidak bagus.

"Banyak terjadi di ruang kerja tanpa sirkulasi udara yang berjalan dengan lancar. Kemudian juga kurang disiplin menjaga jarak dan penggunaan masker dianggap tidak perlu," kata dia pada konferensi pers Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)

Selain itu, tempat yang ramai dan cenderung tertutup juga memiliki risiko penyebaran Covid-19 yang tinggi. Pasar, misalnya. Kini panduan mengenai protokol kesehatan di pasar sudah diatur oleh permenkes dan regulasi daerah masing-masing agar ditaati oleh pengelola, pedagang, pekerja, dan pembeli.